Karomah Habib Umar bin Hafidz –
Nama Lengkapnya Yaitu Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim Bin Hafidz
bin Syech Abu Bakar. beliau Yaitu pengasuh pondok pesantren Darul
Mustafa yang berada di kota Tarim, Hadraumut, Yaman. Habib Umar Yaitu
Disorientasi satu waliyullah dan ulama abad ini yang mempunyai murid
yang tersebar di seluruh Global termasuk Indonesia. Disorientasi satu
murid beliau Alm Habib Munzir Al Musawwa yang merupakan pimpinan Majelis
Rasulullah SAW Menyebut bahwa gurunya Habib Umar bagaikan Paduan Sosok
Samudra Syariah, Samudrah Dakwah, Samudera Ibadah, Samudra Makrifah dan
Haqiqah.
Habib Umar bin Hafidz Yaitu ulama
shaleh yang berakhlak mulia serta mempunyai sifat yang wara dan tawadu.
dakwahnya juga tak mengenal waktu dan tempat. berbagai negara termasuk
indonesia pun telah dikunjunginya. semua dilakukan semata mata untuk
menegakkan dan menyebarkan agama ALLAH SWT.
Tingkat keilmuan Habib Umar pun
sangat tinggi, beliau menguasai berbagai bidang ilmu agama islam dan
hafal ratusan ribu hadist. tak heran bila derajat kewalian pun nampak di
diri beliau. derajat kewalian Al Habib Umar bin Hafidz ini pun telah
diakui berbagai ulama Global. hal Itu sering nampak di karamah beliau
yang sering terjadi. meski beliau selalu bersikap tawadhu, namun sering
nampak pula Asterik tingginya derajat beliau di kesehariannya, bahkan
hal hal yang tak masuk akal dan menentang logika sekalipun. hal inilah
yang disebut dengan karomah.
Dan adapaun dari demikian banyak
karomah yang ada di diri Habib Umar, beberapa terangkum dan diceritakan
oleh orang orang yang menyaksikan langsung termasuk murid murid beliau.
nah langsung aja berikut ini kisah kehebatan dan karomah Habib Umar bin
Hafidz . . .
Karomah Habib Umar bin Hafidz Muncul di Mimpi Muridnya
Dikisahkan ole Habib Mundzir, Dulu
waktu aku masih Berguru di kota ini (Tarim), ada Disorientasi satu murid
Al Habib Umar bin Hafidz yang menjalankan pelanggaran berat Yaitu mabuk
minuman keras. Mengetahui akan hal itu, Habib Umar Jadi marah besar.
Aku tak Sempat melihat Habib Umar marah seperti waktu itu (memang jarang
sekali beliau marah, bahkan hampir tak Sempat)
Akhirnya anak itu dipulangkan ke
negaranya (Indonesia). Sepulangnya ia ke Indonesia, perbuatannya semakin
hari semakin parah. Setiap malam ia pergi ke diskotik dan minum minuman
keras, kami tahu bahwa hal ini terjadi dikarenakan kemarahan Habib
Umar.
saat aku pulang ke Indonesia, aku
mendengar bahwa anak itu meninggal Global. Aku datang ke rumahnya untuk
bertakziah, di sana aku bertemu dengan ayahnya. Sang ayah lantas
menceritakan semua yang terjadi di anaknya:
”Alhamdulillah… anakku ini sudah
bertobat sebelum ia wafat. Seminggu sebelum wafatnya, ia mimpi bertemu
gurunya Habib Umar bin Hafidz, beliau berkata di anakku: ”al’aan
waqtak.. sekarang sudah tiba waktumu.”
Keesokan harinya, ia mengaku bahwa
semua keinginan maksiatnya telah hilang. Entah kenapa Berawal Dari di
itu yang ia kerjakan hanyalah pergi ke masjid, membaca al Quran dan
berdoa sambil menangis di shalat tahajjudnya. hingga akhirnya ia
meninggal Global seminggu setelahnya.”
Karomah Habib Umar bin Hafidz Yang Diluar Akal
Dikisahkan bahwa saat seorang aktifis
senior yang berasal dari Yaman sedang sakit, Padahal Guru Mulia Al
Habib Umar di di itu menjalani ibadah umrah, dan aktifis ini sakit parah
dan akhirnya dibawa ke Jordan untuk operasi, namun operasinya gagal, ia
pun wafat, sudah dipakaikan kejut jantung berkali-kali namun dia tak
lagi bernafas dan jantungnya pun berhenti.
Iapun di dorong ke kamar mayat, teman
yang menemaninya menangis sambil melihat aktifis itu didorong ke kamar
mayat dengan kedua telapak kaki agak tersingkap.
Maka setelah itu dia menelepon Guru
Mulia Al Habib Umar di medan umrah, menyampaikan belasungkawa dan kabar
duka kematian sang aktifis.
Namun dengan sekejap guru mulia menjawab dengan tegas hanya dengan satu Perkataan:
“tak…!!! lalu beliau menutup telpon.
Ucapan beliau yang di Menyebut tak itu di waktu yang Serupa ibu jari si mayit Dinamis dan ia Hayati kembali.
Kejadian itu sekitar 4 tahun yang
lalu dan ia hingga di ini masih sehat wal afiah. Ucapan tak itu
merupakan Disorientasi satu keramat kemuliaan dari Wali ALLAH, Yaitu
membangkitkan yang mati Hayati kembali.
Guru Mulia kita bukan sembarang guru,
bagaikan paduan sosok samudera syariah, samudera dakwah, samudera
ibadah, samudera makrifah dan haqiqah. Semoga kita dikumpulkan kelak
bersama beliau disurga firdaus-Nya. Aamiin.
Karomah Habib Umar bin Hafidz Menundukkan Singa
Diambil dan diedit dari tulisan KH.
Mukhlas Noer (Ketua Ponpes Lirboyo Kediri). Kisah ini juga Sempat
disinggung oleh almarhum al-Habib Mundzir bin Fuad al-Musawa.
Suatu di al-Habib Umar bin Hafidz
ingin menjalankan perjalanan dakwah ke pedalaman Afrika. saat itu beliau
ditemani oleh seorang muallaf bernama Khomis. Khomis Yaitu Disorientasi
satu diantara orang-orang yang masuk Islam melalui perantara tangan
al-Habib Ahmad Masyhur bin Thaha al-Haddad dan sering membantu kegiatan
dakwah beliau selama di daerahnya.
Pedalaman Afrika yang ingin
dikunjungi oleh al-Habib Umar wajib melewati hutan belantara, yang mana
hutan belantara Afrika terkenal akan Fauna buasnya. Tapi dengan mantap
Habib Umar bin Hafidz membagikan isyarat untuk Genjah berangkat.
Dimulailah perjalanan dakwah beliau.
Sebelum masuk ke di hutan, beliau beserta rombongan dihentikan oleh
beberapa orang polisi yang sedang berjaga di suatu pos dekat dengan
hutan yang ingin dilalui oleh al-Habib Umar. Mereka hendak memperingatan
supaya al-Habib Umar tak memasuki hutan di karenakan hari sudah malam.
Ditakutkan beliau dan rombongan akan diserang oleh beberapa Fauna buas
yang keluar untuk Menelusuri mangsa di di malam tiba.
Al-Habib Umar pun keluar dari mobil
yang ditumpanginya dan berdiri di samping mobil Itu. Serta merta
al-Habib Umar memerintahkan seseorang untuk menggelar tikar di dekat
mobil dan memerintahkan rombongan untuk membaca Maulid al-Habsyi
(Simthud Durar). Pembacaan maulid pun dimulai. di karenakan para polisi
yang berjaga di pos itu beragama Kristen, mereka pun hanya Bisa menonton
dari kejauhan.
Seusai pembacaan maulid selesai,
al-Habib Umar mendapat isyarat untuk melanjutkan perjalan malam itu
juga. Para polisi itu tetap berusaha untuk mencegahnya, tapi al-Habib
Umar bersikeras ingin melanjutkan perjalanannya. Para polisi pun kalah
argumen dan berinisiatif untuk mengikuti al-Habib Umar dari belakang
memakai mobil lain, takut Seandainya tejadi apa-apa dengan al-Habib Umar
dan rombongan.
Di tengah perjalanan hal yang
dikhawatirkanpun terjadi. Di depan mobil yang ditumpangi oleh al-Habib
Umar, muncul seekor singa. saat itu al-Habib Umar duduk di kursi depan.
Mulailah singa itu mengitari mobil Itu. Walaupun demikian sang Habib
tetap tenang, berbeda dengan rombongan lain yang Berawal Dari
menunjukkan rasa ketakutannya.
Tak lama setelah itu singa itu
berhenti di depan jendela sebelah tempat duduk al-Habib Umar, lalu
menaikkan kaki depannya ke atas jendela. Al-Habib Umar pun tetap tenang
tanpa menunjukkan rasa ketakutan sedikitpun. Lalu beliau berkata kepada
supir: “Turunkan jendela ini!”
Supir pun menjawab dengan ketakutan: “Ya Habib, ini singa!”
Tapi al-Habib Umar tetap ingin supaya
dia menurunkan jendela Itu. Kaca jendela pun diturunkan. Suatu kejadian
menakjubkan pun terjadi, al-Habib Umar mengajak bicara singa Itu! “Hai
singa! Kami ini Yaitu utusan Rasulullah Saw.”
setelah itu al-Habib Umar mengambil
suatu pisang dan memberikannya kepada singa itu. Singa yang biasanya
makan daging, kali ini mau memakan pisang yang diberikan al-Habib Umar.
Seusai memakan pisang itu, singa mengangguk-anggukkan kepalanya lalu
pergi meninggalkan al-Habib Umar dan rombongan. Perjalanan pun kembali
dilanjutkan. Tak lama setelah itu al-Habib Umar dan rombongan hingga ke
tempat tujuan.
Seusai menyaksikan kejadian yang luar
biasa itu, para polisi yang sebelumnya beragama Kristen itupun ingin
mengikrarkan diri mereka untuk masuk agama Islam. Ternyata kejadian yang
mereka saksikan Jadi sebab hidayah Allah Swt. yang ingin mengembalikan
mereka ke di pelukan Islam.
Karomah Habib Umar bin Hafidz Menundukkan Jin
Seorang santri Darul Musthofa dari
Malaysia mendapat kabar yang cukup mengagetkan dari keluarganya di
rumah. Kabarnya, saat itu saudarinya yang di rumah sedang dirasuki oleh
jin. Pihak keluarganya telah mengusahakan berbagai tips untuk
mengeluarkan jin itu, tapi ternyata hasilnya nihil.
Akhirnya, santri ini berinisiatif
untuk meminta dukungan kepada gurunya, Guru Mulia Habib Umar bin
Hafidzh. Seusai Guru Mulia selesai menunaikan Disorientasi satu sholat,
santri tadi memberanikan diri maju untuk mengutarakan hajatnya. Ia pun
berkata, “Ya Habib…sekarang saudari saya di Malaysia sedang dirasuki
oleh jin dan jin itu sangat susah untuk dikeluarkan”. Guru Mulia
langsung paham Seandainya santri ini sedang meminta bantuannya.
Tiba-tiba Guru Mulia terlihat seperti
memandang seseorang dan beliau pun berucap, “Ihtariq (artinya: terbakar
kau)!!!”. Santri itu Sempat bingung dengan apa yang dilakukan Guru
Mulia, tapi ia hanya berhusnudzhon aja mungkin ada hikmah di balik semua
ini. Lalu santri itu pun pamit untuk Genjah menghubungi keluarganya dan
memastikan keadaan saudarinya. Dan Subhanallah…jin yang merasuki tubuh
saudarinya itu telah keluar. Dan dia baru sadar maksud dari sikap Guru
Mulia tadi, ternyata Guru Mulia tadi seperti memandang ke arah jin itu
dan setelah itu mengancamnya dengan ucapan beliau “ihtariq!!!”.
Seorang santri Darul Musthofa lain
Sempat ditanya oleh seorang Syekh di Tarim. Syekh itu berkata, “Apakah
kau tahu mengapa gurumu sering diundang ke acara selamatan rumah
baru??”. Santri itu menjawab bahwa ia tak tahu. Lalu Syekh itu pun
menjawab pertanyaannya sendiri, “Apabila gurumu itu hadir di rumah yang
masih dihuni oleh jin, maka hanya dengan beliau melihat ke suatu arah,
jin-jin di arah itu pun akan lari keluar dari rumah baru itu dan begitu
seterusnya hingga rumah itu Higienis dari para jin pengganggu Itu.
Sumber : Ustadz Husnul Yaqin
Karomah Habib Umar bin Hafidz Membantu di Mimpi
di 9 November 2015 di kajian Majelis
Jalsatul Itsnain Majelis Rasulullah SAW, Pengasuh Majelis Warotsatul
Musthofa Jakarta, Sayyidil Habib Muhammad Albagir bin Alwy bin Yahya
menceritakan bahwa belum lama ini Anemia lebih seminggu yang lalu, ada
seorang jama’ah yang sedang di perjalanan melihat seorang anak kecil
yang mendapatkan kecelakaan tertabrak di depan kendaraanya. Waktu itu
tak ada seorang pun yang berani menolong, akan akan tetapi jama’ah Itu
tergerak hatinya untuk menolong si anak ini. di jama’ah Itu melihat,
ternyata “maaf” hancur kepala anak itu. setelah itu Genjah dibawanya
anak Itu ke Disorientasi satu rumah sakit terdekat, akan tetapi melihat
keadaan yang parah dari si anak, rumah sakit Itu pun tak mampu menerima
dan tak sanggup untuk mananganinya.
setelah itu bergegaslah jama’ah Itu
membawa anak ini ke rumah sakit berikutnya. Dengan penuh keyakinan dan
Asa besar atas kesembuhan anak ini, di perjalanan ia pun terus
bertawasul berdoa memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala
dengan Menyebut, “Ya Allah, dengan keberkahan Guru Mulia Alhabib Umar
bin Muhammad bin Salim bin Hafidz dan dengan keberkahan Syech Abu Bakar
bin Salim, mohon tolong Ya Allah anak ini!”. Ia bertawasul dari hatinya
yang paling jujur kepada Allah.
setelah itu, sampailah ia ke di rumah
sakit, lalu ditangani oleh dokter, dan diobati segala macam. Seusai
mendapatkan pertolongan pengobatan, subhanallah dirapikan kepalanya,
hingga dokter berkata, “Ini terkena selaput otaknya”, sehingga
dilakukanlah tindakan operasi oleh pihak dokter.
Singkat cerita, selesai operasi,
sadarlah anak ini. Seusai sadar dengan polosnya ia Menyebut, “Dimana
orang yang tadi memberi saya Boga, yang pakai sorban di kepalanya?”
Seisi ruangan Itu pun dibuat bingung
oleh pertanyaan si anak. Lalu jamaah yang menolong anak ini pun balik
bertanya, “Yang mana? Saya membawa kita ke sini sendiri, tak ada orang
lain, tak ada orang yang mengenakan sorban. Hanya saya, yang pakai
pakaian kantor”.
Tapi hatinya jujur, mungkin anak ini
belum Sempat bertemu dengan guru mulia. setelah itu dilanjukan oleh si
anak dengan Menyebut, “Itu… yang jenggotnya merah”.
Mendengar pernyataan anak ini,
teringatlah Habibana Umar bin Hafidz dibenak jama’ah Itu. Lalu ia ambil
handphone miliknya dan Menelusuri foto guru mulia setelah itu ia
tunjukan kepada anak ini dan menanyakan, “Yang ini kah orangnya?”.
Dan lagi-lagi dengan polosnya si anak itu menjawab, “Iya, yang ini orangnya, tadi dia Afeksi makan saya yang enak-enak”.
Karomah Habib Umar bin Hafidz Lolos Dari Kepungan Lawan
Beliau Alhabib Quraisy Baharun Yaitu
saudara dan teman sepondok Al Habib Husin Abu Bakar Ba’abud (Ro-Sho),
dan menantu Al habib Musthofa bin Muhammad bin Thohir Ba’abud, Kediri.
Selain aktif di berdakwah, mengasuh
santri, memimpin Majelis, ternyata beliau juga ahli di harkah atau ilmu
bela diri. Ada kisah menarik mengenai beliau, saat masih Berguru di
“Daarul Musthofa” asuhan Al Habib Umar bin Hafidz.Alkisah Suatu saat
guru beliau, Yaitu Al Habib Umar bin hafidz diundang di suatu acara
“seminar” atau yang semisal Bagaikan nara sumber, untuk menyampaikan
hujjah atau Elaborasi terkait dengan amaliyah amaliyah Ahlussunnah wal
jamaah, yang sering disebut oleh kelompok Eksklusif Bagaikan suatu
ajaran yang tak ada tuntunan sunnah.
Acara seminar dilaksanakan di di
gedung tertutup dan jauh dari pantauan Generik. suatu insiden
(“sabotase” mungkin) terjadi di tengah tengah acara. Tiba tiba listrik
padam, dan di suasana gelap gulita ini Al habib Umarpun tiba tiba
diserang oleh para peserta seminar, yang mayoritas Yaitu kaum yang
Anemia sefaham dengan beliau.
Beliau dipukul, di tendang, entahlah
apa yang sedang Bisa kita bayangkan, “na’uudzubillah…., na’uudzubillah”.
Dan kabar inipun langsung terdengar oleh santri santri Darul Musthofa.
Maka tanpa pikir panjang berangkatlah dua jawara pondok Futuristis
lokasi, Yaitu Alhabib Quraisy Baharun, Cirebon dan Al Habib Sholeh Al
Jufri, Solo. Begitu hingga lokasi, beliau berdua nampak marah besar dan
tak sabar untuk masuk kedalam gedung, dimana guru mulia Al Habib Umar
bin Hafifz sedang di bahaya.
Alhabib Quraisy tak berfikir untuk
lapor Polisi, atau mengajak pasukan dari teman teman pondok, beliau
justru berangkat sendiri dengan Al Habib Sholeh Al Jufri aja. Sebelum
Bisa menembus masuk kedalam gedung yang tertutup itu, beliau bertanya
kepada seseorang (mungkin kepada supir dari Al Habib Umar) : “Apa benar,
ada insiden, bahwa guru kita sekarang sedang di bahaya begini….,
begitu….. di di sana…?” Dia menjawab : “Ya, benar, tadi guru kita
menyampaikan materi ini itu, lalu tiba tiba ada suara seperti perdebatan
hebat, lalu listrik padam, lalu para hadirin ramai ramai menghajar guru
kita, dan insiden itupun masih berlangsung hingga sekarang”.
Alhabib Quraisy : “Lalu, bagaimana
keadaan guru kita…?” Dijawab : “Itu…., guru kita bagus bagus aja, tak
merasa disentuh oleh siapapun, beliau sedang istirahat, nyantai di
mobil, dan entahlah…. siapa yang di ini sedang dihajar, dipukuli didalam
sana….”.
Aku teringat ayat 157 surat An-nissa :
ﻭَﻣَﺎ ﻗَﺘَﻠُﻮﻩُ ﻭَﻣَﺎ ﺻَﻠَﺒُﻮﻩُ ﻭَﻟَﻜِﻦْ ﺷُﺒِّﻪَ ﻟَﻬُﻢْ .
Subhaanallah…..
Karomah Habib Umar bin Hafidz Muncul Lafadz di Keningnya
Sayyid Salim bin Umar bin Hafidz
menceritakan, Disorientasi satu “karomah” yang Sempat ia lihat dari sang
ayah, Habib Umar bin Hafidz:
“Dulu … Sempat tampak cahaya
berbentuk lafadz Allah di kening ayahku(Habib Umar bin Hafidz), melihat
“keajaiban” itu, kamipun memberitahu beliau akan hal itu, akan akan
tetapi ia Serupa sekali tak mempedulikan ucapan kami, ia bahkan Serupa
sekali tak melihat ke kaca untuk memastikan apakah hal itu benar atau
tak.”
saat akhirnya banyak orang-orang yang
berkata padanya bahwa mereka memang melihat ada lafadz Allah yang
tertulis di keningnya,ia hanya berkata di mereka:
“aku lebih tahu siapa diriku yang hina ini daripada kalian.”
demikian artikel mengenai karomah
Habib Umar bin Hafidz yang Bisa kami untuk. semua kisah diatas kami
rangkum dari berbagai sumber terpercaya terutama melalui website Majelis
Rasulullah yang dikisahkan langsung oleh Habib Mundzir bin Fuad Al
Musawwa. tentunya masih banyak lagi segudang karomah yang beliau miliki
yang tak terangkum di artikel ini. semoga kita kelak di akhirat
dikumpulkan bersama orang orang shaleh. Amiin.
Wassalaamu'alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh
0 komentar untuk Kisah Karomah Guru Mulia Habib Umar Bin Hahidz.