Assalaamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
Dalam bahasa arab kalimat terdiri dari 3 bagian yaitu isim, fi'il, huruf/harfun
A. Isim
Isim adalah setiap kata yang merujuk ke orang/manusia, hewan, tumbuhan, benda mati, tempat, waktu, sifat, atau makna lainnya yang tidak terkait dengan waktu. Ringkasnya, semua kata yang tidak termasuk dalam kata kerja dan "huruf" maka ia adalah isim.
Contoh: أسَدٌ (singa), شهر (bulan) dan اِستِقلاَل (kemerdekaan)
Ciri-ciri isim
- Tanwin, artinya setiap kata yang memiliki atau memungkinkan untuk di-tanwin (harakat akhirnya) maka ia adalah isim. Contoh: رجلٌ (rajulun = seorang laki-laki).
- Adanya alif-lam, contoh: الكتاب (al-kitabu = buku).
- Terletak setelah huruf nida' (untuk memanggil). Contoh: يا محمد (wahai/ya Muhammad). Setiap kata yang terletak setelah يا (wahai) maka ia adalah isim. Dalam Bahasa Indonesia pun demikian, setiap kata yang muncul setelah 'wahai' biasanya adalah kata benda (nama orang misalnya). Dan kata benda termasuk bagian dari isim.
- Majrur,
yang di antara tandanya adalah harakat kasrah. Majrur merupakan salah
satu kekhususan yang dimiliki oleh isim. Majrur-nya isim bisa karena
didahului oleh huruf jar, atau karena merupakan bentuk idhafah.
Contoh: عَلىَ الشجَرَةِ (di atas pohon) merupakan bentuk jar-majrur, عَلىَ adalah huruf jar, sedangkan الشجَرَةِ (asy-syajarati) adalah isim yang karena didahului oleh huruf jar sehingga dibaca majrur dengan kasrah.
Untuk bentuk idhafah, misalnya غصْن الشجَرَةِ (ghushnusy-syajarati = ranting pohon). Kata غصْن adalah mudhaf, sedangkan الشجَرَةِ mudhaf ilaih. Perlu diingat, mudhaf ilaih selalu majrur. Jika ada satu kata yang berfungsi sebagai mudhaf ilaih dan kata tersebut dapat langsung dimajrurkan (contoh: الشجَرَةِ yang majrur dengan kasrah) maka ia adalah isim. Mudhaf (dalam hal ini غصْن ) sebenarnya pun adalah isim. Sehingga dapat kita katakan bahwa bentuk idhafah dalam kasus di atas, baik itu mudhaf maupun mudhaf ilaih, keduanya adalah isim. - Setiap kata yang menjadi pokok pembicaraan. Misalnya, الكِتابُ مُفِيْدٌ (buku itu bermanfaat). Yang menjadi pokok pembicaraan dalam kalimat tersebut adalah kata الكِتابُ, sehingga الكِتابُ adalah isim.
Fi'il adalah sebuah kata yang berfungsi untuk menunjukkan atas terjadinya suatu peristiwa pada waktu tertentu (kata kerja). Fi'il dapat diidentifikasi dengan melihat salah satu di antara ciri-ciri berikut.
- Ta' Fa'il, yaitu huruf ت yang berkedudukan sebagai "pelaku" pekerjaan. Contoh:
كتبتُ (katabtu = aku telah menulis), huruf ta' di sini maknanya kembali ke dhamir (kata ganti) أنا sebagai fa'il (pelaku).
كتبتَ (katabta = kamu telah menulis), huruf ta' maknanya kembali ke dhamir انتَ sebagai pelaku. - Ta' Ta'nits, yaitu huruf ت yang menunjukkan jenis muannats/perempuan. Contoh:
كتبتْ (katabat = dia perempuan telah menulis). Huruf ta' sukun di akhir, maknanya kembali ke dhamir هي (dia perempuan).
تَكتب (taktubu = dia perempuan sedang/akan menulis). Huruf ta' di awal, maknanya kembali ke dhamir هي (dia perempuan). - Ya' Mukhathabah, yaitu huruf ي yang menunjukkan kata ganti orang kedua atau "kamu" atau pihak yang diajak bicara. Contoh:
تكتبيْن (taktubiina = kamu perempuan sedang menulis)
اُكتبي (uktubii = wahai kamu perempuan, tulislah!) - Nun Taukid, yaitu huruf ن yang ditambahkan di akhir kata untuk menunjukkan makna penekanan. Contohnya ليكتبنَّ (liyaktubanna = hendaklah dia benar-benar menulis).
( قدْ قامَتِ الصلاة ) maka kata قامَت adalah fi'il.
( سَيَذهَبُ ) maka kata يَذهَبُ adalah fi'il.
( سَوْف تعْلَمُون ) maka kata تعْلَمُون adalah fi'il.
0 komentar untuk Kalimat Dalam Bahasa Arab.